Senin, 01 Juli 2013

Pemandian air panas 'GUCI' Tegal






 Guci terletak di kaki Gunung Slamet bagian Utara, dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut mempunyai udara yang sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat celcius. Cerita tentang GUCI berawal dari sebuah pedukuhan yang bernama Kaputihan. Kaputihan berarti yang belum tercemar atau masih suci, yang berarti daerah Kaputihan belum tercemar oleh agama dan peradaban lain. Istilah Kaputihan pertama kali yang memperkenalkan adalah Beliau yang dikenal dengan Kyai Ageng Klitik (Kyai Klitik) yang nama sesungguhnya adalah Raden Mas Arya Hadiningrat asal dari Demak. Setelah Beliau Kyai Klitik menetap dan tinggal cukup lama di Lereng Gunung Slamet (kampung Kaputihan) maka banyak warga yang berdatangan dari tempat lain sehingga kampung Kaputihan menjadi ramai. 

Suatu ketika datanglah Syech Elang Sutajaya utusan Sunan Gunungjati (Syeh Syarief Hidayatulloh) dari pesantren Gunungjati Cirebon untuk syiar islam. Dan kebetulan di kampung Kaputihan sedang terjadi pagebluk (bencana alam, penyakit merajalela, tanaman diserang hama dsb), sehingga Beliau Elang Sutajaya memohon petunjuk kepada Alloh SWT dengan semedi kemudian Alloh SWT member petunjuk, supaya masyarakat kampung Kaputihan meningkatkan iman dan taqwanya kepada Alloh SWT dengan menggelar tasyakuran, memperbanyak sedekah dan yang terkena wabah penyakit khususnya gatal-gatal agar meminun air dari kendi (Guci) yang sudah dido’akan oleh Sunan Gunungjati. 

Dalam kesempatan itu pula Sunan Gunungjati berkenan mendo’akan sumber air panas di kampong Kaputihan agar bisa dipergunakan untuk menyembuhkan segala penyakit. Semenjak itu karena kendi (guci) berisi air yang sudah dido’akan oleh Sunan Gunungjati ditinggal dikampong Kaputihan dan selalu dijadikan sarana pengobatan. Maka sejak saat itu masyarakat sekitar menyebut-nyebut Guci-guci. Sehingga Kyai Klitik selaku Kepala Dukuh Kaputihan Merubahnya menjadi Desa Guci, dan Beliau sebagai Lurah pertamanya.
Guci peninggalan Elang Sutajaya itu berada di Musium Nasional setelah pada pemerintahan Adipati Brebes Raden Cakraningrat membawanya ke Musium.

AKSES
Dari arah Semarang, pengunjung dapat menggunakan bus jurusan Semarang-Tegal. Setelah sampai di Terminal Tegal, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum (minibus) menuju Desa Tuwel yang memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit. Dari Tuwel, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan bak terbuka menuju Guci. Dengan kendaraan tersebut, perjalanan sekitar 30 menit dengan ongkos Rp 5.000 akan mengantar pengunjung sampai tempat wisata GUC

Kamis, 27 Juni 2013

Tengkleng Pasar Klewer yang membahana


 Ada satu makanan yang terkenal di Solo selain Serabi dan Nasi Liwet yaitu Tengkleng.Makanan khas Solo itu berupa tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel, dan kuah yang pedas-manis. Salah satu penjual tengkleng yang terkenal di Solo adalah Bu Edi, yang berjualan di Pasar Klewer.

Tempatnya berjualan sangat sederhana. Bahkan sulit dikatakan berwujud warung. Sebab, hanya menempel di gapura Pasar Klewer di sisi utara. Sebagai penutup adalah terpal ukuran 3x4 meter.Untuk penikmat tengkleng hanya disediakan dua buah kursi panjang tanpa meja. Si penjual pun melayani pembeli dengan duduk di kursi panjang, yang sekaligus menjadi untuk meletakkan panci berisi tengkleng.

Kini tengkleng Bu Edi dikelola anaknya, Sulistri, 34 tahun. Generasi keempat penjual tengkleng di keluarga Bu Edi ini mulai berjualan pukul 13.00. “Biasanya jam 16.00 sudah habis,” katanya. Sekali berjualan, dia membawa 4-5 panci ukuran besar.

Dalam sehari dia mampu menjual 40 buah kepala kambing yang sudah dipotong-potong, tulang kambing seberat 50 kilogram, 80 buah kaki kambing, dan 20 kilogram jeroan kambing. Menu yang paling diminati konsumen adalah tengkleng iga, lidah, sumsum, kaki, mata, dan pipi. Harganya berkisar Rp 15-30 ribu.

Bu Edi, kini 63 tahun, mulai berjualan tengkleng sejak 1971. Dia meneruskan usaha yang dirintis nenek dan ibunya sejak sebelum masa kemerdekaan. Waktu itu Bu Edi berjualan keliling pasar. “Pembelinya masih sedikit. Jarang ada yang beli,” ujar Sulistri.

Sekitar awal 1980-an, dia mulai menetap di tempat berjualan sekarang. Penggemar tengkleng pun semakin banyak, dari masyarakat biasa sampai pejabat. “Saya sering mengantar tengkleng ke rumah dinas Pak Jokowi (Joko Widodo) di Loji Gandrung,” katanya. 

Sulistri juga kerap diminta memasak tengkleng di Jakarta saat hari raya Idul Fitri. “Saya diminta memasak tengkleng di rumah Pak Wiranto dan Pak Harmoko. Tiap Lebaran saya ke Jakarta,” ujarnya.

Sulistri mengaku tidak ada bumbu rahasia dalam masakan tengkleng Bu Edi. Bumbu yang dipakai sama seperti yang digunakan penjual lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, ketumbar, lengkuas, dan jahe. “Tapi kami tidak pakai santan,” katanya. Ciri khas tengkleng Bu Edi justru di penyajian, yang tidak memakai piring. “Kami menggunakan pincuk.”

Tengkleng Bu Edi tidak buka cabang di tempat lain. Tapi dua anaknya membuka usaha serupa di area wisata kuliner Gladag Langen Bogan dan di sekitar Pasar Jongke. Bu Edi memulai usaha dengan modal Rp 50. Kini, omzet penjualannya sehari bisa jutaan rupiah.

Selasa, 25 Juni 2013

Makanan untuk menjaga kulit sehat


Tubuh yang sehat membutuhkan asupan makanan yang penuh nutrisi. Selain untuk pertumbuhan, nutrisi pada makanan juga dapat memperkuat sistem imun pada tubuh dan mempercantik kulit.

Selain perawatan dari luar, kesehatan kulit juga dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Apakah sebelumnya Anda pernah mencoba mempercantik kulit lewat makanan? Konsumsi sayur dan buah secara rutin akan membuat kulit terhindar dari penuaan dini.

Yogurt rendah lemak

Hasil olahan susu rendah lemak ini kaya akan vitamin A. Vitamin ini sangat baik untuk kesehatan kulit. Jika Anda memiliki masalah tiroid atau diabetes, sebaiknya Anda konsumsi yogurt jenis organik.

Berri

Keluarga berri memiliki kapasitas antioksidan yang cukup tinggi. Konsumsi secara rutin akan membuat kulit Anda terhidar dari kerutan. Selain itu kulit akan terlihat muda dan sehat.



Salmon

Kulit juga membutuhkan asam lemak essensial. Lemak ini banyak diperoleh dari ikan laut, biji rami dan minyak canola. Asam lemak baik ini akan mempengaruhi kelembapan kulit, kulit pun akan terhindar dari kekeringan.

Teh hijau

Minuman dengan kandungan polifenol ini memiliki sifat anti inflamasi. Antioksidan pada teh hijau bermanfaat untuk melawan radikal bebas terutama pada usia dini.

Air

Air adalah teman yang baik untuk kulit. Dehidrasi pada tubuh juga akan mempengaruhi kesehatan kulit, kulit akan tampak layu dan bersisik. Biasakanlah minum 8 gelas air sehari untuk mendapatkan kulit sehat.


Alpukat

Buah berwarna hijau ini kaya akan vitamin B dan minyak essensial. Alpukat juga memiliki sifat anti inflamsi yang berfungsi untuk meredakan warna merah pada kulit karena iritasi.

Mangga

Tak hanya harum, mangga juga mengandung vitamin A. Buah ini juga berfungsi untuk memperbaiki sel-sel kulit mati. Kulit pun akan bersinar dan segar.

Almond

Vitamin E dapat membantu untuk melembabkan kulit dari dalam. Ini akan membantu Anda untuk menghindari penuaan dini. Konsumsi almond juga dapat memperbaiki jaringan kulit pada wajah.


Keju cottage

Selain kaya kalsium, keju ini juga baik untuk selenium yang merupakan mineral penting buat kulit.
Tidak susah bukan untuk mewujudkan kulit indah, sehat, awet muda dan bercahaya bukan?
http://forum.kompas.com/images/smilies/smile.png
 

WINDA info © 2008. Template Design By: SkinCorner